31 Januari, 2012

AKTIFKAN POLA PEMBELAJARAN KREATIF


YOGYAKARTA-Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah, terutama SMK menghadapi tantangan pengembangan profesionalitas yang kompleks. Keluhan-keluhan yang disampaikan ke Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI berkisar pada masalah sertifikasi dan waktu pencairan tunjangan. Namun, informasi pengembangan pembelajaran di sekolah jarang dilaporkan.
Menanggapi hal tersebut, Program Doktor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Kementerian Agama RI mengadakan Pelatihan dan Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) diSMKN seluruh DIY di Hotel Sahid Yogyakarta, baru-baru ini.
Direktur PAI Kemenag RI Dr HM Amin Haidari MPd menjelaskan, sebagai pilot project, direktorat yang dipimpinnya tahun ini berkomitmen mendanai sekitar 300 guru PAI melalui penelitian tindakan kelas. Kegiatan tersebut bukan sekadar workshop dan pendampingan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), melainkan juga proses pendampingan penelitian hingga penyusunan laporan PTK yang diperkirakan berakhir pada awal Maret 2012.
"Kegiatan ini melibatkan 40 guru PAI di lingkungan SMKN yang tersebar di lima kabupaten/kota. Para guru didampingi fasilitator yang melibatkan dosen-dosen perguruan tinggi Agama Islam, termasuk dosen Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam dan Prodi Pendidikan Agama Islam FAI UMY," papar Amin.
Penerapan Ilmu
Ketua Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam Dr HM Anis MA mengatakan, pelibatan kalangan perguruan tinggi dalam pendampingan guru PAI merupakan bagian dari mekanisme berbagi keilmuan dari orientasi pengembangan ilmu di PT ke dalam bentuk penerapan ilmu, termasuk untuk lingkup sekolah. Sementara itu, salah seorang fasilitator, Nurwanto MA MEd menjelaskan, proses pendampingan secara langsung di sekolah-sekolah bagi guru PAI merupakan ikhtiar guna mendukung terciptanya profesionalitas. Pendampingan juga untuk menyusun karya ilmiah berupa PTK sebagai syarat kenaikan pangkat.
``Ini dilakukan karena mulai 2013, guru PAI harus dapat menyusun laporan hasil penelitian PTK ke dalam bentuk tulisan ilmiah. Sesuai dengan aturan kenaikan pangkat, guru PAI juga harus bisa menyusun karya ilmiah,`` tandasnya.
Nurwanto menuturkan, komitmen tersebut merupakan bagian untuk meningkatkan kapasitas guru PAI secara berkelanjutan. Pada akhirnya para guru diharapkan mengetahui, menemukan sekaligus mengaktifkan model-model pembelajaran PAI yang lebih kreatif dan inovatif.
Sumber : Suaramerdeka.com

21 Januari, 2012

Rektor IAIN Sunan Ampel, Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si Dapat Jabatan Baru


Jakarta, (Pendis) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si, Selasa (17/1) dilantik oleh Menteri Agama Suryadharma Ali menjadi Dirjen Pendidikan Islam menggantikan Prof.Dr. Mohammad Ali, MA.

Dalam pelantikan tersebut Menag Suryadharma Ali berpesan agar Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, dapat melakukan penguatan peran dan kualitas pendidikan Islam sehingga kehadirannya lebih dirasakan di tengah masyarakat.

Pendidikan Islam sebagai salah satu pilar pendidikan nasional, kata Menag, yang meliputi pendidikan madrasah, pesantren dan perguruan tinggi agama Islam, memerlukan penguatan dan peningkatan kualitas sehingga keberadaannya diperhitungkan dalam dunia pendidikan di masa kini dan masa depan.

Bagi lelaki kelahiran Tuban 7 Agustus 1958 ini berkiprah di lingkungan perguruan tinggi, bukan barang baru, karena sebelum menjabat sebagai Rektor IAIN Sunan Ampel, sejak tahun 1988, beliau telah bergelut dengan dunia pendidikan tinggi di lingkungan IAINSunan Ampel sebagai asisten ahli madya hingga menjadi guru besar pada tahun 2005. Jabatan strukturral beliau dimulai tahun 1989 sebagai Plh Ketua Jurusan Penerangan dan Penyiaran Agama Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, Tahun 1991 Ketua Laboratorium Dakwah pada Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, Tahun 1996 Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) pada Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, Tahun 2001 Sekretaris Kopertais Wilayah IV (Jawa Timur, Bali, NTB, NTT), Tahun 2005 Pembantu Rektor (II) Bidang Administrasi, Keuangan & Perencanaan, dan tahun 2009 sebagai Rektor IAIN Sunan Ampel sempai sekarang.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh Nur Syam Tahun 1982 Sarjana Muda (BA) Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, Tahun 1885 Sarjana Ilmu Dakwah pada Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, Tahun 1997 Magister Ilmu Sosial Universitas Airlangga, dan menyelesaikan program S3 (doktor) tahun 2003 di Universitas Airlangga sebagai Doktor Ilmu Sosial.

Selain menjadi dosen di Fakultas Dakwah dan Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, kini juga masih mengajar pada PPs IAI Ibrahimi Situbondo, PPs IAI Tribakti Kediri, PPs STAIN Tulungagung dan PPs Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang. Selain itu, pada tahun 2006 juga berkesempatan mengikuti University Management Workshop di McGill University, Montreal, Canada.

Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si juga aktif melakukan penelitian ilmiah, seperti Etnografi Kehidupan Penganut Tarekat Syatariyah di Kuanyar Mayong Jepara (Toyota Foundation, 1990), Implementasi Program Tribina di Lamongan (Bappeda TK I Jatim, 1991), Konflik dan Integrasi antara NU dan Muhammadiyah (1991), Agama dan Politik, Makna Afiliasi Politik Penganut Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah di Cukir Jombang (Tesis,1997), Wanita Pekerja Rumahan di Ujung Pandang (Menteri UPW dan PIKI, 1998), Tradisi Islam Lokal Pesisiran; Studi Konstruksi Sosial Upacara pada Masyarakat Palang Tuban (Disertasi, 2003) dan sebagainya.

Lelaki yang beristrikan Hj. Annisah Sukindah dan dikaruniai 3 orang anak ini adalah akademisi professional dan peneliti berdedikasi tinggi. Puluhan artikel ilmiah & popular telah dipublikasikan oleh berbagai jurnal terakreditasi dan surat kabar berskala nasional maupun internasional. Hampir setiap tahun. Karyanya dalam bentuk buku juga diterbitkan oleh sejumlah penerbit bereputasi nasional. Diantaranya adalah Islam Pesisir (LKiS 2005), Model-Model Pemberdayaan Masyarakat (Pustaka Pesantren, 2005), dan Dakwah Pemberdayaan Masyarakat (Pustaka Pesantren, 2005), Madzhab- madzhab Antropologi (2009), dan sebagainya
(berbagai sumber/ram)

10 Januari, 2012

PEKAN KETERAMPILAN & SENI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PENTAS PAI)

Denpasar, 10/1/2012. Pekan Keterampilan Dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Tingkat SMP ke-4 kota Denpasar akan diselenggarakan pada 25 Maret 2012 bertempat di Sekolah Islam Al-Banna Denpasar. Kegiatan yang menampilkan berbagai lomba dan keterampilan, antara lain : Tartil al-Qur'an, Seni baca al-Qur'an (qira'ah), hafalan Juz Amma, Olympiade Pendidikan Agama Islam, Fashion show, vokal group religi, cerdas cermat, dan Kaligrafi. Tidak kurang 55 Sekolah Menengah Pertama se-kota Denpasar akan turut serta meramaikan kegiatan ini.
Hafidul Muhsin, S.Pd.I, selaku ketua pelaksana yang ditemui redaksi disela-sela rapat koordinasi dan persiapan penyusunan juklak dan proposal penyelenggaraan mengatakan,  "bahwa kegiatan ini dimotori oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran Agama Islam (MGMP PAI0) kota Denpasar yang pendanaannya diambil dari Dipa Proyek Kementerian Agama Kota Denpasar sebesar lima juta rupiah. Sementara anggaran yang dibutuhkan tidak kurang 12 juta rupiah. Untuk menyikapi dan mensukseskan moment yang sangat setrategis bagi peningkatan kualitas generasi islam ini, pihak panitia harus bekerja keras mencari dukungan dari masyarakat di Denpasar." Demikian kilah pak ketua yang sudah dua kali berturut-turut didaulat untuk menjadi motor bagi suksesnya acara ini oleh MGMP PAI Kota Denpasar.
Sementara itu Drs.Supardi selaku ketua MGMP PAI kota Denpasar sangat bersyukur atas penyelenggaraan kegiatan Pentas PAI 2011 yang lalu. Karena tiga kali berturut-turut keluar sebagai juara umum tingkat provinsi Bali, bahkan mampu bersaing di tingkat nasional bersama 33 provinsi yang ada, meski hanya menempati 10 besar. Hal ini sudah lumayan baik, karena Bali secara statistik, jumlah umat islamnya hanya 8%, namun memiliki semangat juang yang luar biasa. Guru Pendidikan Agama Islam pada SMP Islam Al-Banna ini juga berharap agar pelaksanaaan Pentas PAI tahun 2012 ini akan menghasilkan juara-juara yang mampu bersaing mewakili kota Denpasar pada tingkat yang lebih tinggi kelak. Selamat berjuang panitia, semoga semua harapannya akan menjadi kenyataan.